KONSEP DASAR PENDIDIKAN



1.1      Pengertian Pendidikan

Menurut kamu seberapa pentingkah pendidikan itu? Apakah kamu bisa hidup normal dan sejahtera tanpa pendidikan? Saya rasa kebanyakan orang tidak akan dapat sejahtera tanpa pendidikan. Di dunia ini semua orang akan mencari pendidikan.Pendidikan memainkan peran penting dan paling penting dalam kehidupan kita. Kita harus mendedikasikan sebagian besar waktu kita untuk pendidikan agar memiliki masa depan yang stabil dan lebih baik serta layak dipandang. 

Banyak orang mengartikan bahwa pendidikan dapat kita peroleh hanya melalui sekolah.Namun sebenarnya pendidikan tidak hanya berasal dari buku dan guru sekolah, tetapi kita juga mampu mendapatkan ilmu dan pengalaman dengan bersosialisasi dalam kehidupan. Sama artinya adalah ilmu dapat kita peroleh dari pengalaman, semua pengalaman dalam hidup ini adalah suatu bentuk ajaran hidup bagi manusia itu pula.  Jadi,pendidikan merupakan seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup.

Menurut Depdiknas (2012: 10) Pendidikan adalah suatu lembaga yang mengajarkan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, atau penelitian. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak, dan semua orang juga berhak mendapatkan pendidikan dimana saja.Semua yang terjadi didalam kehidupan ini adalah salah satu bentuk pendidikan yang kita peroleh dalam bentuk pengalaman.Pengalaman itu lah yang menjadi dasar pendidikan untuk mengubah pola pikir serta tingkah laku manusia menjadi lebih baik.

Pendidikan dapat kita peroleh di sekolah, rumah, lingkungan sekitar dan lain lain. Yang jadi pertanyaan saat ini adalah apakah pendidikan itu sangat penting bagi kita?Jawaban nya, ya tentu saja, Pendidikan mengarah kan kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Sehingga manusia mampu membedakan mana yang baik dan buruk untuk di jalankan selama hidup di bumi ini.Selain itu, menurut Aqib (2012:3) pendidikan adalah suatu usaha untuk membina dan mengembangkan kepribadian manusia baik lahir maupun batin. Ada pula sebagian ahli yang mengartikan pendidikan sebagai proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam pendewasaan melalui pengajaran dan pelatihan. 

Selain itu, Pendidikan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan hidup seseorang. Selain mengubah pola pikir, pendidikan juga dapat memberikan peluang yang besar bagi manusia untuk mendapatkan pekerjaan dan keberuntungan dalam berkarir. Namun, pada kenyataannya, tidak hanya belajar di sekolah yang disebut dengan pendidikan. Selain pendidikan formal, terdapat juga pendidikan non formal. Sedangkan Pendidikan non formal adalah pendidikan yang bisa diperoleh melalui kegiatan kehidupan sehari-hari contoh nya adalah melalui  pengalaman itu tadi, belajar sendiri melalui beberapa sumber buku bacaan serta belajar berdasarkan dari pengalaman orang lain. Pendidikan non formal menyediakan pengetahuan, keterampilan tanpa lingkungan kelembagaan sekolah seperti pendidikan formal. Jadi pendidikan dapat dijalani melalui 2 cara yaitu pendidikan formal dan pendidikan non formal.

 Bentuk pendidikan yang paling diterima secara umum dihubungkan dengan lama sekolah dengan berbagai mata pelajaran, yang disebut pendidikan formal. Pendidikan formal mengacu pada sistem persekolahan dengan tingkatan masing-masing: prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah, pendidikan tinggi (perguruan tinggi, universitas) selain itu, Pendidikan formal didasarkan pada kurikulum, meliputi interaksi antara pengajar dan siswa. Singkat nya, Pendidikan formal ialah pendidikan yang kita peroleh dengan mengikuti kegiatan atau program pembelajaran yang terstruktur serta terencana oleh suatu lembaga pemerintahan contoh nya adalah sekolah atau universitas.

Pendidikan adalah salah satu tongkat kemakmuran dasar manusia. Eksistensi masyarakat yang berkelanjutan tergantung pada transmisi budaya kepada kaum muda. Sangat penting bahwa setiap generasi baru harus diberikan pelatihan cara kelompok agar tradisi yang sama akan terus berlanjut. 'Pendidikan' telah menjadi salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pendidikan mengajarkan kita banyak hal, mulai dari tidak tahu sama sekali sampai akhir nya tahap level mengerti. Dengan mengerti, maka orang orang dapat mengartikan tujuan dari sebuah kehidupan.

Ada banyak kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk anak anak yang cukup kurang memadai namun memiliki keinginan belajar secara formal diantara nya yaitu adalah pendidikan gratis, belajar mandiri dan pendidikan kejuruan maupun beasiswa. Sekolah gratis dengan struktur pembukaan adalah jenis sekolah yang tersedia bagi siswa tanpa dipungut biaya. Selain itu, "bebas" juga mengacu pada kebebasan berbicara, contoh pendidikan informal kedua adalah belajar mandiri. Individu yang mengikuti belajar mandiri disebut “otodidak”. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk meninjau sumber-sumber perpustakaan dan situs web pendidikan, bukan dengan cara menghadiri kelas. 

Sangat lah jelas bahwa pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting yang mengambil sebuah peran dalam kehidupan setiap individu untuk menentukan tujuan hidupnya.Setiap orang haruslah menyadari bahwa pendidikan tidak hanya tentang belajar dan mendapatkan nilai bagus saja di sekolah. Melainkan harus benar-benar memiliki tujuan hidup untuk menemukan hal-hal baru dan menambah pengetahuan kita tentang dunia. Belajar formal di sekolah memanglah sangat penting, namun, belajar mandiri sangat dianjurkan untuk semua orang dari segala usia atau semua umur.Karena sepanjang hidup kita semua nya adalah bentuk dari pelajaran.

Pendidikan selalu menjadi area penting yang harus menjadi perhatian besar pemerintah dan masyarakat.dari setiap konsep lain yang perlu diklarifikasi adalah pendidikan bertujuan sebagai pengembangan pribadi. Pengembangan pribadi mencakup kegiatan yang meningkatkan kesadaran dan identitas, mengembangkan bakat dan potensi, membangun sumber daya manusia dan memfasilitasi kemampuan kerja, meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi pada realisasi impian dan aspirasi. Dengan pendidikan kita akan mampu berpikir untuk diri sendiri dan berkomunikasi secara cerdas kepada orang lain. Tanpa pendidikan mungkin kita tidak bisa memiliki kehidupan yang lebih baik.

Pendidikan merupakan hal yang penting bagi perkembangan individu, sosial dan ekonomi bangsa. Dengan pendidikan kita dapat menciptakan kesejahteraan ekonomi, keharmonisan sosial, dan politik yang menjunjung tinggi keadilan. Tingginya status ekonomi dan sosial sama saja juga tergantung pada pendidikan dan hal itu dapat terjadi apabila manusia memperoleh pendidikan yang baik dan mampu menerapkan pendidikan itu sendiri dalam meningkatkan kualitas kepribadiannya. Selain itu, cara pandang keterbukaan pikiran seseorang saat memperoleh pendidikan dapat membuat manusia terhindar dari kemiskinan, dan demokrasi yang baik.

Pendidikan adalah proses mempelajari kebiasaan, keterampilan, dan pengetahuan manusia yang diturunkan dari generasi sebelumnya kepada generasi berikutnya. Jadi, jika seseorang ingin mendapatkan pendidikan yang lebih baik, hal itu tentunya akan  mengacu pada seberapa disiplin atau ketepatan waktu seseorang untuk menerapkan aturan dalam kebiasaannya, terutama dalam metode belajar siswa di sekolah atau lingkungan sekolah, seperti menghadapi berbagai pendidikan nonformal dan informal. Oleh karena itu, Pendidikan pada dasarnya adalah kunci dengan menunjukkan banyak keterampilan untuk membangun masa depan yang baik di dunia. Di dalam pendidikan kita akan di ajarkan bagaimana cara menanamkan pendidikan yang berkarakter. 

Berkarakter yang dimaksud disini adalah pendidikan yang mampu membedakan mana yang baik dan buruk, dan mampu mengambil keputusan yang baik dalam diri nya sendiri. Apabila seseorang sudah mampu membedakan antara yang baik dan yang jahat otomatis orang tersebut akan terhindar dari berbagai hal perilaku negatif. Tentu saja  semua orang menginginkan pendidikan tersebut. 

1.2 Konsep Dasar Karakter

Di dalam kehidupan sehari hari, manusia sudah sangat familiar dengan istilah karakter. Karena karakter adalah sebuah penentu antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain nya. Dalam pertumbuhan sebuah zaman, sebuah karakter seseorang sangat berfungsi untuk kemajuan atau kesejahteraan hidup manusia atau negaranya. Oleh karena itu karakter dapat dapat di ciptakan melalui pendidikan.Tujuan  nya adalah untuk mengubah pola pikir seseorang. Karakter berasal dari bahasa Inggris 'character' dan awal mulanya bahasa tersebut adalah  berasal dari bahasa Yunani charakter, yang awalnya mengacu pada tanda yang ditempelkan pada sebuah koin. Didalam nya tersirat sebuah makna. "karakter' adalah sebuah tanda yang dapat membedakan antara satu dengan yang  lain, dan berarti sebuah kualitas sikap yang membedakan satu individu dari karakter individu lain nya.

Dengan kata lain, karakter kita adalah tanda pembeda antara kepribadian yang satu dengan yang lain nya secara unik. Orang yang berakhlak baik adalah merupakan ciri individu yang mengetahui kebaikan, mencintai kebaikan, dan melakukan kebaikan.

Paham maksud yang baik termasuk mengerti yang baik dan yang jahat. Hal ini berarti mengembangkan kecakapan untuk meringkas sebuah situasi, sengaja, memilih hal yang benar untuk dilakukan dan kemudian bertindak. Mencintai yang baik berarti menanamkan berbagai perasaan dan emosi, termasuk cinta akan kebaikan dan menjauhi segala bentuk  kejahatan, serta kemampuan untuk berempati dengan orang lain tidak hanya simpati saja. Berbuat baik artinya  mempertimbangkan segala kondisi dan fakta yang nyata, selalu berkeinginan  untuk berpartisipasi.

     Setiap orang di dunia ini  menginginkan  karakteristik yang baik seperti beberapa hal yang di jelaskan tadinya. Akan tetapi kita tahu hal tersebut tidak begitu mudah diperoleh, dan begitu diperoleh, kita harus tahu bahwa pertumbuhan anak-anak bertindak berdasarkan kepekaan etis dan harus dimulai ketika mereka masih sejak usia dini. Semua orang menginginkan anak berkarakter. Semua menginginkan anak-anak supaya jujur. Semua ingin anak menghormati mereka yang berbeda dari diri mereka sendiri. Semua orang ingin mereka membuat keputusan yang bertanggungjawab dalam hidup mereka. Semua orang mengingikan kepribadiaan seorang anak yang mau  peduli dengan keluarga, komunitas, dan diri mereka sendiri.

Karakter mencakup pada beberapa aspek, tetapi tidak terbatas pada hal hal seperti keberanian, penilaian yang baik, integritas, rasa hormat, kebajikan, ketekunan, tanggungjawab, toleransi, disiplin diri, menghargai sekolah, tanggung jawab untuk keamanan sekolah. Pelayanan kepada orang lain dan kewarganegaraan yang baik.

"Karakter" seseorang mengacu pada sebuah kebiasaan yang membentuk kepribadian atau sudut pandang  seseorang merespons keinginan, ketakutan, tantangan, peluang, kegagalan, dan kesuksesan.  Penggambaran karakter seseorang mengacu pada moral tentang benar atau tidak nya seseorang dalam mengambil sebuah keputusan yang baik. Pendidikan karakter terus tumbuh dan berrkembang sejak berdirinya sistem pendidikan formal di Amerika. Dan sampai saat ini, ada banyak istilah definisi kerja tentang pendidikan karakter. Salah satu yang banyak digunakan adalah dari Character Education Partnership.

Menurut Lickona karakter berhubungan erat dengan konsep moral (moral knowing), sikap moral (moral feeling ) , dan perilaku moral (moral behaviour).  Berdasarkan konsep tersebut, memberikan sebuah penjelasan bahwa sebuah penekanan karakter yang baik tentu saja di bentuk melalui pengetahuan tentang yang baik pula. Mulai dari berkeinginan untuk berbuat kebaikan dan turut dalam melakukan segala bentuk kebaikan.

 Berdasarkan konsep konsep moral Lickona juga menjelaskan beberapa unsur unsur kompenan dalam sebuah karakter yakni: kesadaran moral, pengetahuan nilai nilai moral, persepsi memilah ke depan, penalaran moral, evaluasi diri atau istilah lain masa perbaikan diri.

Berikut beberapa pendapat dari para ahli mengenai Konsep Dasar Karakter:

1. Menurut Kamus besar bahasa Indonesia karakter adalah sebuah perilaku  atau budi pekerti yang tujuan utama  nya untuk membedakan seseorang dari yang lain nya. Karakter menurut Pusat Bahasa Dekdiknas yaitu bawaan sejak lahir, jiwa, kepribadian, perilaku,watak serta kepribadian.

2. Menurut Ditjen Mandikdasmen-Kementerian Pendidikan Nasional, karakter adalah pola pikir dan kebiasaan yang membentuk sebuah ciri khas seseorang diri seseorang untuk  berbuat kebaikan baik pada  lingkungan masyarakat, berbangsa, bernegara maupun dalam lingkungan utama yaitu keluarga. Manusia yang berperilakuan baik adalah manusia yang bisa mengambil keputusan dan siap mempertanggung jawab kan atas apa yang telah ia lakukan. Sehingga karakter sangat mengacu kepada sebuah kaidah atau aturan moral. Beberapa contoh yaitu sebuah kejujuran, mandiri, peduli  dan lain lain.

3.  Menurut W.B Saunders, (1997:126) mendefinisikan bahwa karakter adalah perbuatan keseharian manusia sendiri. Cara melihat manusia berkarakter baik dengan memperhatikan keseharulian yang ia lakukan.

4. Menurut Kamisa, (1997: 281) menjelaskan bahwa karakter adalah sebuah sifat atau tabiat dari seseorang.

5. Menurut Wyne beliau menjelaskan asal mula kata karakter yakni melalui bahasa Yunani "Karasso" yang artinya "to mark" yang arti nya menandai atau menggambarkan atau melukiskan , yang fungsi utama nya yaitu bagaimana membentuk sebuah nilai nilai kebaikan bagi diri sendiri maupun orang lain.

6. Menurut alwisol pengertian karakter yaitu salah satu tolak ukur manusia pada saat berbuat kebaikan atau berbuat buruk. 

Jadi konsep Dasar karakter pada umumnya berasal dari bahasa Yunani, Karakter dapat kita lihat dan rasakan apabila seseorang sedang merefleksikan siapa dirinya. Ketika seseorang cenderung melakukan kebaikan hal itu disebut dengan karakter baik namun apabila seseorang cenderung berbuat kejahatan maka orang tersebut di katakan  berkarakter buruk. Baik dan buruk merupakan sebuah karakter. Semua bentuk penilaian tersebut tidak pernah lepas dari bagaimana cara individu untuk memberikan sebuah penilaian atau nilai.

Selain itu, beberapa sikap moral yang berhubungan dengan pembentukan karakter suatu individu yang berasal dari jiwa seseorang  yaitu:

1.  Kata hati

Sebuah perkataan yang timbul dari hati disebut dengan kata hati atau hati nurani. Kata hatiadalah suara hati manusia yang menolong kita untuk mengerti dan melakukan berbagai hal suatu tindakan hal baik maupun hal jahat. Kata hati merupakan landasan yang kuat untuk mencapai kehidupan baik dalam membentuk sebuah  etika.

2. Rasa percaya diri

Rasa ini muncul apabila saat seseorang berhasil menyenangkan dirinya atau ada maksud tersendiri yaitu rasa puas sehingga menjadi percaya diri. Ketika kita telah selesai mengerjakan sesuatu dengan hasil yang luar biasa maka akan muncul sendirinya rasa percaya diri yang sehat dari dalam hati. Begitu pun sebaliknya, apabila kita melakukan sesuatu yang tidak terpuji maka akan muncul pula rasa yang pesimis atau rasa tidak percaya diri.

 3. Rasa Empati

Empati merupakan sebuah sifat untuk mengerti dan merasakan segala bentuk rasa cemas yang di rasakan oleh orang lain. Empati adalah sebuah inti emosi moral yang membantu orang untuk dapatkasihandengan orang yang di sekitar nya. Sehingga emosi yang kuat mendorong seseorang untuk melakukan yang terpuji, karena kasihan melihat orang lain dalam keadaan susah. Dan dari adanya sikap tersebut akan menjauhi untuk berbuat hal yang dapat mencelakakan orang lain. Sehingga kedupan ini akan dipenuhi dengan orang orang yang benar benar  memiliki rasa empati.

4. Cinta kebaikan 

Dengan seseorang yang memiliki rasa cinta kebaikan maka seseorang tersebut akan selalu merindukan perbuatan baik, sehingga muncul rasa kemauan untuk berbuat kebaikan setiap hari. Dengan membiasakan diri tetap berbuat kebaikan akan mengubah kesejahteraan dalam hidup. Orang yang sudah menerapkan kehidupan yang seperti ini, maka otomatis di dalam diri nya terpancar rasa puas tersendiri. Karena dengan berbuat kebaikan orang orang akan merasa hidupnya sejahtera.

 5. Rasa Pengendalian diri

Pengendalian diri adalah sebuah rasa agar dapat mengendalikan akal pikiran (mind) dan tindakan (action). Sehingga ketika ada serangan dari dalam maupun luar, seseorang tidak akan mudah goyah pada apa yang ia percayakan selagi hal tersebut memang lah baik. Sehingga dia tidak akan mudah terjerums kepada lingkaran setan, Oleh sebab itu sangat perlu menerapkan rasa pengendalian diri di dalam diri setiap individu. 

6.  Rasa Kerendahan Diri

Rasa rendah di sini maksud nya bukan tidak percaya diri namun tetap berlaku sopan kepada orang orang yang jauh lebih tua, tetap mengharagia segala pendapat pemdapat dari orang lain. Bukan menang sendiri atau merasa dirinya adalah paling hebat dari yang lain nya. Ada nya rasa hormat adalah dasar dari sebuah kesopanan. Apabila seseorang mau di hargai, maka hal yang pertama kita lakukan adalah cobalah untuk tetap menghormati  orang lain terlebih dahulu.

Konsep dasar karakter juga terdiri dari 3 tahap yakni dimulai dari sebuah tahap berpotensi atau berkemampuan, kemauan disertai dengan kebiasaan. Apabila hidup seseorang sudah jauh terarah maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut telah menerapkan moral baik di dalam dirinya. Dimulai dari tahap ini akan membentuk bibit unggul yang dapat mengenal  dirinya serta memiliki jiwa yang bertanggung jawab. Sebagai contoh yakni apabila seseorang anak di didik baik oleh orangtua nya sejak dari kecil. Maka hikmat serta pengetahuan yang ia dapat akan meningkat. Sehingga masyarakat akan menilai bahwa anak tersebut memiliki ajaran moral yang baik di dalam keluarga nya. 

1.3. Perbedaan  antara  Karakter dan Kepribadian.

Kepribadian adalah bawaan yang di titipkan oleh Tuhan Sang Pencipta ketika manusia dilahirkan ke dunia dan setiap orang yang memiliki kepribadian pasti pula memiliki  kelemahan dan kelebihannya dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

 Kepribadian manusia secara umum mencakup  4 bagian, yakni :

1. Koleris : tipe ini termasuk kedalam kepribadian seseorang yang memiliki jiwa mandiri , tegas, berkobar kobar, suka tantangan, semangat membara. 

2. Sanguinis : tipe ini termasuk kedalam kepribadian seseorang yang sangat suka dengan hal praktis, selalu bahagia dan ceria selalu, suka kejutan, suka sekali dengan kegiatan social dan bersenang-senang, serta ramah.

3. Plegmatis :  tipe ini termasuk ke dalam kepribadian seseorang yang sangat suka berbagi, saling bekerjasama, menghindari konflik, bisa diajak curhat atau sharing story, menyukai hal yang pasti karena ketegasan dan ke konsistenan nya.

4. Melankolis : tipe ini termasuk kedalam seseorang yang berkepribadian suka dengan hal detil, meredam kemarahan, Perfection, suka instruksi yang jelas, suka beraktifitas.

Ketika semua orang mencoba memperbaiki dan belajar dari kesalahan kesalahan yang terjadi sebelum nya maka artinya manusia mencoba untuk memperbaiki kelemahan kelemahan jiwanya serta membentuk kebiasaan positif yang baru lagi. Hal ini lah yang dinamakan dengan karakter. Misalnya, seorang dengan kepribadian introvert  yang sangat suka kesendirian dan terkesan serius, lalu menyadari perbuatan tersebut sehungga berusaha untuk  belajar sehingga mampu membawa dirinya untuk bersikap ekstrovert karena sikap tersebut lebih mempunyai banyak teman dan lebih terbuka. Hal inilah yang disebut dengan istilah Karakter. Pendidikan Karakter adalah pembelajaran mengenai berbagai jenis nilai hidup, seperti kejujuran, keuletan, kepedulian, kemandirian dan masih banyak lagi. Dan itu adalah pilihan dari masing-masing seseorang yang perlu ditanamkan dan perlu di didik, sejak usia dini.

Karakter tidak bisa diwariskan, apalagi dibeli mapun digantikan. Karakter harus ditanamkan  dan di tumbuhkan secara sadar hari demi hari dengan melalui suatu proses yang tidak instan. Karakter bukanlah sebuah bawaan sejak lahir yang tidak dapat di baharui lagi. Banyak kasus kasus yang terjadi bahwa beberapa orang yang dengan berkarakter buruk cenderung mempersalahkan keadaan. Mereka sering menyalahkan hidup dan beranggapan bahwa mereka di ajarkan dan dibesarkan dalam keluarga yabg salah, kesulitan keuangan, perlakuan orang lain atau masalah lainnya. Memang benar bahwa dalam setiap masalah kehidupan, kita harus menghadapi banyak tantangan di luar nalar kita, akan tetapi karakter tersebut tidaklah demikian. 

Karakter kita merupakan sebuah hasil penilaian kita. Ketahuilah bahwa seseorang mempunyai kemampuan untuk memiliki sebuah karakter, apabila seseorang berkarakter baik maka  akan menjadikan seorang tersebut berkepribadian yang mempunyai nilai tambah. Karakter akan memberikan harga sesuatu dalam kehidupan kita. Setiap orang bertanggung jawab atas karakternya. Setiap individu mempunyai hak kontrol penuh atas karakter dirinya, artinya seseorang tidak dapat menyalahkan orang lain atas perbuatan  yang buruk  yang pernah seseorang lakukan.  Pemerintah harus lebih berperan penting dalam mengawasi dunia pendidikan, karena melalui dunia pendidikan Negara dapat berkembang dan maju. Selain itu karena dunia pendidikan yang amburadul tentunya dapat membuat Negara menjadi hancur, apabila pendidikan mulai dianggap sepele.

Banyak yang berpendapat bahwa salah satu masalah  terbesar yang saat ini di hadapi oleh bangsa Indonesia adalah terletak pada aspek moral. Hal ini di buktikan dengan banyaknya berita tentang tawuran antar pelajar, kasus-kasus narkoba yang sering kita lihat di media sosial tidak jarang orang orang yang terlibat di dalam nya juga masih menyandang status pelajar, beberapa pelajar juga sering terbukti karena menganiaya gurunya sendiri, anak yang tidak lagi menghargai atau memiliki  sopan santun pada orang tua dan lain lain. Hal ini lah yang harus kita tuntaskan dalam mengupas pengertian  dari karakter.

Kita harus tahu bahwa tujuan pendidikan seutuh nya yaitu untuk memperbaiki moral bangsa,  yakni untuk "memanusiakan manusia". Itu sendiri.


Daftar Pustaka

Aqib, Z. (2012).Pendidikan Karakter di Sekolah: Membangun Karakter dan Kepribadian Anak. Bandung: Yrama Widya

Alwisol, 2006. Psikologi Kepribadian. Malang:UMM.

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. 2013. Undang Undang RI Nomor 20 tahun 2003 . tentang sistem pendidikan Nasional

Kamisa. (1997). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Kartika.

Lickona, Thomas. 1991. Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and Responsibility. NewYork: Bantam Books.-------.“ Make Your School AS chool of Character”, dalam Character Matters,www. Cortland. edu/character. Diunduh, 10 Oktober 2011.

WB Saunders; 1977: pembentukan karakter 1102. 93 Lamb W.A., Muir P. Lymphangiosarcoma associated 1997;126:57. 96 Leiva J.G., Salgado J.M., Estradas J., et al.

Wynne, E.A, 1991. Character and academics in the elementary school. In. J.S. Benigna (ed). Moral character, and civic education in the elementary school. Newyork: Teacher College Pres.

.   Pendidikan Nasional. 2002Kamus Besar Departemen  Nasion


200ckona, Thomas. 1991. Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and Responsibility. NewYork: Bantam Books.-------.“ Make Your School AS chool of Character”, dalam Character Matters,www. Cortland. edu/character. Diunduh, 10 Oktober 2011. Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

 Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

 Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

 Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

2003. Undang-undang RI N.20 tahun 2003.tentang sistem pendidikan nasional.






Komentar